Reformasi = Repotnasi


Apa hasilnya dari gerakan Reformasi….?

Masih terkenang dalam memori saya perihal kejatuhan Soeharto 1998, pada saat itu masyarakat menginginkan suatu era Demokrasi baru dengan judul pergerakannya pada saat itu “ Reformasi “, dan juga membumihanguskan praktek-praktek KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ). Gerakan itu muncul karena masyarakat sudah muak dengan perilaku kroni-kroni Soeharto yang sepertinya sangat menguasai negara dalam semua bidang, baik dari Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.

Istilah “ Reformasi “ didalam perjalanannya saat itu masih dipertentangkan oleh sebagian demonstran yang mengatakan bahwa gerakan pada saat itu bukannya Reformasi tetapi Revolusi. Entah mana yang benar dari tujuan demo pada saat itu, tetapi fakta yang ada dari demo tersebut telah bisa mengakibatkan lengsernya Soeharto dari tahta kepresidenannya.

Sepuluh tahun telah berlalu, dan hasil yang terlihat bagi bangsa ini adalah sebagaimana berikut :
1. Lepasnya Timor – Timur dari negara kesatuan Indonesia,
2. Banyaknya Partai di bumi Indonesia,
3. Empat orang Presiden dalam waktu 10 tahun,
4. Masih menjadi negara dengan tingkat korupsi yang tinggi,
5. BBM yang selalu naik dengan alasan mengikuti harga pasar
6. Banyak orang kaya baru tetapi juga makin banyak orang miskin,
7. Pengangguran yang selalu menanjak naik baik secar absolute maupun prosentase,
8. Semakin meredupnya Industri Perkayuan di Indonesia, dari ratusan Industri Plywood menjadi puluhan saja,
9. Hampir setiap tahun Putra-putra Indonesia menjuarai Olimpiade Fisika di tingkat Internasional,
10. Meningkatnya jumlah stasiun Televisi di negeri Jamrud Khatulistiwa ini,
11. Tidak pernah menjadi Juara Umum lagi pada Event SEA GAMES,
12. Setiap saat negara mengeluarkan dana untuk penyelenggaraan Pilkada,
13. Dan lain-lain, silahkan dievaluasi sendiri.

Bila memperhatikan hal-hal yang di atas, pertanyaannya adalah “ Apakah tujuan demo saat itu sudah tercapai…? “ Silahkan dijawab sendiri oleh para pencetus pelengseran Soeharto saat itu…

Terbayang-bayang di pelupuk mata wajah-wajah para pahlawan bangsa dari era Kebangkitan Nasional sampai dengan Era Proklamasi Kemerdekaan berpuluh-puluh tahun yang lalu. Mereka duduk dan berunding untuk mewujudkan negara yang bebas dari praktek penjajahan dalam bentuk fisik maupun jiwa. Mereka berani mempertaruhkan darahnya hanya untuk negeri ini, mereka rela ditahan hanya untuk mengabdi pada bangsa ini, mereka rela tidak memiliki harta dan tahta hanya untuk melihat negeri yang Indah ini bebas dari tirani kekuasaan penjajah.

Bagaimana dengan kondisi saat ini….? Kita hanya sibuk mempertahankan paham kebenaran masing-masing untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik ( katanya ), kita hanya sibuk mencari kesenangan / kekuasaan / harta / dan kemewahan untuk kita sendiri. Dimanakah adanya saat ini “ Semangat – semangat “ para pendiri bangsa ini..? Atau salahkah sebenarnya tujuan / cita-cita para pendiri bangsa ini, sehingga tak nampak sedikitpun semangat mereka pada pemimpin-pemimpin bangsa pada saat ini.

Gerakan reformasi yang telah melengserkan Soeharto ternyata hanya melahirkan individu yang mengagungkan Kekuasaan, Harta, memperkaya diri sendiri, merasa dirinya yang paling benar atau individu-individu yang berlawanan dengan Sifat Fitrah yang diberikan sang pencipta.

Dimanakah sifat NASIONALISME kita…….?

Link :
http://mediafire.com/bangjay
http://id.wordpress.com/tag/parta-pelopor
http://arodam-pelopor.blogspot.com/
http://melilean.com/?id=bangjay
http://miyunerclub.com/?id=bangjay