Pertumbuhan Pengangguran di Kaltim


Tahun ini angka pengangguran di Kaltim diproyeksi bertambah 14.021 orang. Pada 2009 lalu, angka pengangguran di provinsi ini diproyeksi 139.830 orang dan menjadi 158.224 orang pada tahun ini. Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim Putut Pranomo mengungkapkan fakta selama ini, dengan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, angka pengangguran yang riil lebih dari angka proyeksi.

Putut menjelaskan, pada 2009, jumlah pengangguran diproyeksi 139.830 orang dari proyeksi angkatan kerja 1.426.282 orang. Kenyataannya, angka pengangguran mencapai 158.224 orang dari jumlah angkatan kerja 1.460.996 orang. Berdasarkan data BPS itu, proyeksi ketenagakerjaan di Kaltim dari 2009-2013 akan terus mengalami peningkatan. Pada 2009 tingkat pengangguran diproyeksi 9,8 persen dan pada 2013 diproyeksi akan menyentuh 12,46 persen.

“Pemerintah tentu sudah punya program untuk mengurangi angka pengangguran. Misalnya, dengan memaksimalkan BLK (Balai Latihan Kerja, Red.) yang ada,” tuturnya. Sekadar diketahui, di Kaltim saat ini sudah berdiri lima BLK di lima kota/kabupaten. Yakni, di Samarinda dengan kapasitas 600 orang, di Balikpapan 300 orang, dan Tarakan 300 orang. Ada juga di Nunukan dengan 300 orang dan Bontang 480 orang.

Putut menambahkan, jika ditelaah kondisi pengangguran di kota/kabupaten berdasarkan persentase dengan jumlah angkatan kerja, yang paling banyak ada di Bontang. Di kota ini, angkatan kerja ada 55.111 orang, dengan jumlah pengangguran 8.078 orang (14,66 persen) dan Kutai Timur dengan angkatan kerja 83.387 orang jumlah pengangguran ada 2.169 orang (14,59 persen). (lihat boks). “Jumlah angkatan kerja sampai saat ini masih belum sesuai dengan pasar kerja,” katanya akhir pekan lalu.

Misalnya, kata dia, di Samarinda untuk pasar kerja yang paling banyak dibutuhkan adalah individu yang memiliki skill (keahlian). Tetapi, kenyataannya, yang banyak datang ke Kota Tepian justru tak sesuai keinginan, misalnya pedagang. Di sisi lain, hingga saat ini, sistem pendidikan di provinsi ini masih belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Ke depan, terang dia, Pemprov Kaltim akan menambah jumlah sekolah kejuruan yang ada di kota/kabupaten. Meski, dana untuk mendirikan SMK tak sedikit. Menurutnya, untuk membangun satu SMK setidaknya membutuhkan dana Rp 50 hingga Rp 60 miliar. Itu karena kebutuhan untuk SMK yang memang kompleks. Misalnya untuk peralatan praktik. (far)

( Sumber : Kaltim Post )

2 Komentar

  1. Bukankah masa kampanye, salah satu partai selalu bilang pengangguran berkurang?

  2. Tul pak….,
    Tapi tinggallah Janji…. Bukan salahnya yang buat janji kali pak, tetapi salah yang memilih yang masih senang dininabobokkan dengan janji dan sejumlah pemberian pada saat minta dukungan..?


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar